- sistem informasi pengolahan CCTV di Darmajaya
- sistem informasi radio online berbasis web
- sistem informasi absensi mahasiswa berbasis android
Selasa, 21 Juni 2016
3. Usulan teknologi sistem informasi Di Darmajaya
Selasa, 14 Juni 2016
Literatur
Pengertian Javascript
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang bisa disisipkan ke HTML
seperti halnya PHP akan tetapi javascript berjalan di sisi Client.
Misalnya, jam ditampilkan pada halaman yang update sendiri untuk
menunjukkan waktu saat ini pada komputer pengguna. Desain JavaScript
dipengaruhi oleh banyak bahasa pemrograman, termasuk C, tetapi
dimaksudkan untuk lebih digunakan oleh non-programmer. JavaScript tidak
didasarkan pada atau terkait ke Java, ini adalah kesalahpahaman umum.
JavaScript seringkali disertakan dalam file HTML
atau link dari file HTML dan dijalankan secara lokal oleh web browser.
Ini berarti bahwa server bebas untuk mengerjakan sesuatu yang lain
daripada pemrosesan instruksi untuk setiap klien. Hal ini telah membuat
JavaScript pilihan yang lebih populer daripada bahasa yang memerlukan
server untuk melakukan pengolahan.
Sejarah Javascript
JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape
dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript,
dan akhirnya menjadi JavaScript.
Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript.
JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX.[6] JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX
Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript.
JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX.[6] JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX
Beberapa contoh menggunakan adalah:
- berputar atau bergulir teks.
- membuat bagian dari suatu bentuk terlihat atau tidak terlihat. Sebagai contoh, dalam sebuah formulir pemesanan, jika pengguna kutu kotak centang “menyampaikan kepada alamat yang berbeda”, bagian ekstra dengan kotak teks dengan streetname pengiriman, nomor, dan tempat dapat dibuat terlihat.
- drop down menu.
- mengambil informasi tambahan dari server (Ajax) untuk sebagian me-refresh halaman.
- memvalidasi input pengguna pada formulir.
- perhitungan tanpa perlu kembali ke server.
- menentukan jenis browser.
jelas beberapa informasi dari jenis tertentu dari pengguna, seperti alamat email dari bot.
Bahasa server-side seperti PHP
atau Perl adalah cara terbaik untuk memodifikasi halaman sebelum
loading, meskipun ada beberapa kasus Server-JavaScript (SJS). Tidak
semua browser memiliki juru JavaScript (seperti browser hanya teks
Lynx), atau menjalankan versi terbaru. Selain itu, beberapa pengguna
mematikan kemampuan JavaScript dengan pilihan. Umumnya, halaman web
harus menggunakan JavaScript untuk meningkatkan pengalaman pengguna,
bukan bergantung padanya. Hal ini sering disebut sebagai degradasi
anggun (yaitu jika pengguna telah dimatikan JavaScript, halaman harus
selalu masih beban, menyajikan informasi yang sama tetapi tanpa fungsi
tambahan yang disediakan oleh JavaScript.)
Hubungan ke Java
Meskipun nama yang mirip, Java dan JavaScript, hampir tidak ada
hubungannya selain dari sintaks antara dua bahasa. Bahkan mereka
dikembangkan oleh dua perusahaan yang sama sekali berbeda, dengan tujuan
dan pemikiran yang berbeda: Netscape mengembangkan JavaScript dan Sun
Microsystems mengembangkan Java. Hanya saja kedua nama tersebut
membingungkan bagi orang yang belum tau.
JavaScript dapat diinterpretasikan oleh browser yang paling langsung
dan cepat, sementara Java memerlukan terpisah “Java Virtual Machine”
harus dimulai sebelum menjalankan. JavaScript dan Java sama-sama
menggunakan sintaks yang mirip (berdasarkan bahasa C) tetapi perintah
yang digunakan banyak yang sangat berbeda. Ada juga perbedaan teknis.
Java adalah bahasa diketik statis yang membutuhkan deklarasi semua
variabel dan jenis mereka (misalnya integer, string atau boolean).
Sebaliknya, Javascript adalah “longgar” bahasa diketik, memungkinkan
variabel yang akan digunakan tanpa deklarasi sebelumnya.
Sebagai contoh, membandingkan dua metode penulisan ke tampilan (halaman).
Di Java, untuk menulis “Halo dunia!”, Kode akan membaca: System.out.println (“Halo dunia!”);
Sedangkan dalam JavaScript (di browser), akan berkata: document.write (“Halo dunia! “);
Di Java, untuk menulis “Halo dunia!”, Kode akan membaca: System.out.println (“Halo dunia!”);
Sedangkan dalam JavaScript (di browser), akan berkata: document.write (“Halo dunia! “);
Untuk lebih jelasnya dibawah contoh penulisan javascript,
Penulisan JavaScript
Kode JavaScript biasanya dituliskan dalam bentuk fungsi yang ditaruh di tag <head> yang dibuka dengan tag
<script type=”teks/javascript”>.
<script type=”teks/javascript”>
alert(“Halo Dunia!”);
</script>
Kode JavaScript juga bisa diletakkan di file tersendiri yang
berekstensi .js (singkatan dari JavaScript). Untuk memanggil kode
JavaScript yang terdapat di file sendiri, di bagian awal <head>
harus ditentukan dahulu nama file .js yang dimaksud menggunakan contoh
kode seperti berikut:
<script type=”teks/javascript” src=”alamat.js”>
</script>
Script pada bagian head
Script ini akan dieksekusi ketika dipanggil (biasanya berbentuk function) atau dipanggil berdasarkan trigger pada event tertentu. Peletakkan script di head akan menjamin skript di-load terlebih dahulu sebelum digunakan (dipanggil).
Script ini akan dieksekusi ketika dipanggil (biasanya berbentuk function) atau dipanggil berdasarkan trigger pada event tertentu. Peletakkan script di head akan menjamin skript di-load terlebih dahulu sebelum digunakan (dipanggil).
<html>
<head>
<script type=”teks/javascript”>
…
</script>
</head>
</html>
Script pada Body
Script ini dieksekusi ketika halaman di-load sampai di bagian <body>. Ketika menempatkan script pada bagian <body> berarti antara isi dan JavaScript dijadikan satu bagian.
Script ini dieksekusi ketika halaman di-load sampai di bagian <body>. Ketika menempatkan script pada bagian <body> berarti antara isi dan JavaScript dijadikan satu bagian.
<html>
<head>
</head>
<body>
<script type=”teks/javascript”>
…
</script>
</body>
</html>
Jumlah JavaScript di <head> dan <body> yang ditempatkan pada dokumen tidak terbatas.
External JavaScript
Terkadang ada yang menginginkan menjalankan JavaScript yang sama dalam beberapa kali pada halaman yang berbeda, tetapi tidak mau disibukkan jika harus menulis ulang script yang diinginkan di setiap halaman. Maka JavaScript dapat ditulis di file secara eksternal. Jadi, antara dokumen HTML dan JavaScript dipisahkan, kemudian berkas tersebut dipanggil dari dokument HTML. Berkas JavaScript tersebut disimpan dengan ekstensi .js.
JavaScript : js/xxx.js document.write(“pesan ini tampil ketika halaman diload”);
Untuk menggunakan eksternal JavaScript (.js) dipakai atribut “src” pada tag <script> pada halaman HTML-nya.
External JavaScript
Terkadang ada yang menginginkan menjalankan JavaScript yang sama dalam beberapa kali pada halaman yang berbeda, tetapi tidak mau disibukkan jika harus menulis ulang script yang diinginkan di setiap halaman. Maka JavaScript dapat ditulis di file secara eksternal. Jadi, antara dokumen HTML dan JavaScript dipisahkan, kemudian berkas tersebut dipanggil dari dokument HTML. Berkas JavaScript tersebut disimpan dengan ekstensi .js.
JavaScript : js/xxx.js document.write(“pesan ini tampil ketika halaman diload”);
Untuk menggunakan eksternal JavaScript (.js) dipakai atribut “src” pada tag <script> pada halaman HTML-nya.
<html>
<head>
</head>
<body>
<script src=”xxx.js”>
</script>
<p>Script di atas berada di berkas “xx.js” (eksternal) </p>
</body>
</html>
Itu yang dapat saya sampaikan setelah membaca dari beberapa sumber, semoga bermanfaat.
Selasa, 31 Mei 2016
Selasa, 17 Mei 2016
CMS
e-Commerce adalah software yang dibangun khusus untuk membuat toko di
dunia maya atau yang kita sering sebut dengan e-Commerce. E-Commerce
(Electronic Commerce) adalah penjualan dan pembelian produk, informasi
dan jasa yang dilakukan dengan menggunakan internet atau jaringan komputer.
Perkembangan internet yang cepat merupakan faktor pendorong adanya
e-commerce ini. Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan
komputer satu dengan yang lainnya sehingga memudahkan dalam melakukan
interaksi antar pengguna komputer di seluruh dunia.
Sejarah e-Commerce bermula saat Departemen Pertahanan Amerika Serikat
membentuk suatu badan bernama Defense Advanced Research Project Agency
(DARPA) yang bertugas mengadakan proyek jaringan komunikasi, yang
dinamakan Advanced Research Project Agency (ARPA). Melalui ARPA,
dikembangkan lagi jaringan komunikasi Advenced Research Project Agency
Network (ARPANET) dan pada tahun 1969, dengan menggunakan komputer
PDP-10 dan PDP-11 produksi digital Equipment Corporation di bawah
platform UNIX.
Situs e-Commerce adalah situs komersial yang siap menerima order dan
dapat diakses dari berbagai wilayah di dunia dengan wilayah waktu yang
bermacam-macam. Oleh karena itu, pemilik situs harus mempertimbangkan
beban biaya dan jangkauan wilayah distribusi barang pada konsumennya.
Tapi sebagian situs e-Commerce membatasi konsumen mereka sampai tingkat
nasional saja.
Selain tahu mengenai definisi dan sejarah e-Commerce, kita juga harus mengenal manfaat-manfaat apa saja yang ada di e-Commerce tersebut.Nah, Apa saja manfaat dan kelebihan yang dimiliki CMS e-Commerce ini?
- Tidak memerlukan modal besar.
Dengan menggunakan e-Commerce para pebisnis atau pengusaha tidak
perlu repot-repot mencari lokasi untuk membangun usahanya secara fisik,
atau menyewa tempat usaha dengan peralatan yang layaknya usaha
konvensional. Jika dibandingkan dengan usaha konvensional, bisnis online
hanya membutuhkan biaya untuk membeli atau menyewa hosting dan domain
saja.
1. Lebih efisien, efektif dan cepat.
Mengingat internet bukan lagi hal yang asing bagi masyarakat, tidak
menutup kemungkinan sebagian besar masyarakat menggunakan internet. Toko
maya lebih bisa menekankan biaya distribusi, selain itu dengan
menggunakan email atau chatting, komunikasi dan pengiriman pesan lebih
cepat dan murah.
2. Efisien tenaga kerja.
Bisnis dunia maya hanya membutuhkan beberapa orang saja, jadi lebih
hemat tenaga kerja, anda tidak perlu membayar karyawan untuk menjalankan
bisnis usaha anda.
3. Proses transaksi lebih mudah dan cepat.
Proses transaksi dengan melalui e-Commerce dapat dilakukan dengan
lebih mudah, cepat, kapan saja dan di mana saja, di mana konsumen dengan
produsen atau penyedia barang saling terhubung, tentunya dengan
menggunakan jaringan komputer atau internet. Media penghubung e-Commerce
bukan hanya website saja, tetapi bisa juga menggunakan perangkat mobile
atau perangkat elektronik lainya.
Proses transaksi mudah dilakukan karena diatur denga perangkat lunak.
Data mengenai konsumen dan produk yang dipesan disimpan di dalam
database oleh konsumen itu sendiri dengan melalui form yang telah
disediakan. Pemilik situs juga dapat memesan perangkat lunak yang
berfungsi untuk mengirim pesan pada konsumen, baik berupa konfirmasi
transaksi yang telah dilakukan, maupun informasi pengiriman barang.
Operator (kita) hanya bertugas mengawasi dan melakukan aktivitas yang
tidak dapat dilakukan oleh perangkat lunak, misalnya seperti menjawab
pertanyaan ataupun keluhan dari para konsumen.
4. Pangsa pasar yang luas.
E-commerce mampu membuka pangsa pasar yang sangat luas karena internet mampu mencakup seluruh dunia.
5. Tidak ada batas ruang dan waktu.
E-commerce tidak mengenal batasan wilayah Negara dan waktu, sehingga
tidak menjadikan kendala dalam berbisnis. Situs-situs e-Commerce membuka
layanan 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu artinya tanpa
waktu istirahat (nonstop).
6. Tidak diperlukan perusahaan mediator.
E-commerce tidak membutuhkan mediator sebagaimana perusahaan
konvensional yang membutuhkan penghubung seperti retailer dan
semacamnya. Dalam e-Commerce perusahaan penyedia barang dan jasa hanya
perlu mempromosikan situs dan produk mereka, kemudian dapat berhubungan
dengan konsumen di seluruh dunia.
7. Membuka jaringan bisnis global.
Perdagangan global meliputi jaringan perdagangan tingkat dunia.
Perdagangan global dapat memicu tumbuhya kelompok-kelompok perusahaan
yang memiliki hubungan kerja sama. Munculnya kelompok perusahaan akan
menimbulkan ide untuk berkolaborasi dalam suatu wadah yang dikenal
dengan istilah B-web (business-web), yaitu semacam usaha satu atap dari
beberapa perusahaan yang bergabung membentuk aliansi, untuk berkompetisi
dengan perusahaan lain yang setara atau lebih besar.
8. Kualitas harga yang kompetitif.
Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas dengan harga yang murah
adalah suatu strategi perusahaan untuk mempertahankan dan menarik minat
konsumen. Bagaimana juga dalam perdagangan, manusia berusaha mendapatkan
hasil semaksimal mungkin dengan pengorbanan seminimal mungkin.
Dengan persaingan yang ketat dan bersifat global, akan memicu
timbulnya ide-ide baru yang dituangkan dalam bentuk kreativitas sehingga
tercipta inovasi. Inovasi yang kreatif telah lama dikenal sebagai salah
satu faktor daya tarik, khususnya bagi para konsumen yang ingin tahu
dan penasaran untuk mencoba. Inovasi yang tercipta juga akan menambah
keragaman produk dan manusia akan semakin dimanjakan oleh berbagai
produk yang menjanjikan kemudahan hidup. Inovasi dan kreativitas
menjadikan semuanya tampak instan.
Langganan:
Postingan (Atom)